Peningkatan Jumlah mahasiswa Indikator Kepercayaan Masyarakat pada UMK

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

UMK – Peningkatan jumlah mahasiswa baru Universitas Muria Kudus (UMK) tahun ajaran 2011/2012 menjadi indikator peningkatan kepercayaan masyarakat pada perguruan tinggi terbesar di wilayah pantura timur Jateng ini.
Hal itu diungkapkan oleh Rektor UMK, Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp. PA. selepas membuka masa pengenalan akademik bagi mahasiswa baru (Sapamaba) UMK 2011 pada Kamis (08/09). “Masyarakat percaya UMK. Jadi kalau percaya mereka mendaftar dan masuk di program studi yang telah disediakan,” ujarnya.
Menurut Sarjadi, kepercayaan masyarakat tidak lepas dari pengembangan layanan bidang keilmuan di UMK. Dimana dalam pengembangannya, UMK berupaya secara maksimal menyediakan program studi yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Jadi bergantung kebutuhan di masyarakat,” ujarnya menyimpulkan.

Kepercayaan masyarakat, lanjutnya, diraih melalui peningkatan layanan secara internal dan eksternal. Secara internal, UMK berusaha memberikan jaminan mutu layanan pendidikan dan fasilitas perkualiahan, sedangkan secara eksternal, UMK membangun kepercayaan melalui akreditasi yang dilakukan.
Menurut Sarjadi, UMK mulai menjadi pilihan bagi masyarakat daerah pantura timur Jateng untuk berkuliah, selain di kota besar. “Jika program studi dan kualitasnya sama dengan perguruan tinggi di Semarang misalnya. Maka, UMK mulai jadi pilihan. Sebab dekat dengan tempat tinggal sehingga tidak perlu indekos,” ujarnya membandingkan.
Sarjadi mengungkapkan bahwa UMK selalu menjaga agar jumlah mahasiswa baru tidak melebihi kapasitas yang mampu diberikan perguruan tinggi melalui fasilitas perkuliahan dan jumlah dosen yang dimiliki. “Supaya dosen tidak hanya mengajar saja, tetapi juga bisa mengabdi dan meneliti,” ujarnya.
Pada tahun ajaran baru ini, jumlah mahasiswa baru UMK mengalami kenaikan sebesar tiga persen dari tahun sebelumya. Setidaknya, terdapat 1.981 mahasiswa baru hasil seleksi dari pendaftar sebanyak 2.824 orang di 12 program studi (Progdi) strata I dan Diploma III yang terdapat di UMK.
Secara keseluruhan, sambung Sarjadi, jumlah mahasiswa baru mengalami peningkatan, namun di beberapa progdi terdapat penurunan. “Penurunan bisa disebabkan kejenuhan atau kebutuhan bidang ilmu di masyarakat berkurang,” ujarnya.
“Penurunan jumlah mahasiswa terutama di Progdi Bimbingan Konseling, yakni sebesar 33 persen. Sementara kenaikan terbanyak terjadi di Progdi Akuntansi, sebesar 68 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Pembantu Rektor I, Drs. Masluri, MM. (Farih/Hoery-Portal)