iden
Previous Next

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active

 UMK – Lokavo, aplikasi business intelligence buatan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) berhasil lolos inkubasi start-up oleh Bangkit Academy led GoogleGoTo, dan Traveloka. Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk membantu mengurangi risiko kegagalan usaha Food & Beverage (F&B) dalam menentukan lokasi usaha menggunakan Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI) di dalamnya.

Aplikasi Lokavo direalisasikan oleh 7 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, 1 di antaranya berasal dari Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Informatika UMK, yaitu Muhammad Saifullah Irfanuddin.

“Pada awalnya, kami melihat adanya masalah yang cukup memprihatinkan, yakni banyaknya usaha kuliner dan warung makan yang baru berdiri, namun tidak mampu bertahan lama dan sering kali tutup dalam kurun waktu satu tahun. Hal ini menjadi perhatian utama kami, karena banyak pengusaha mengalami kesulitan dalam menjaga kelangsungan bisnis mereka. Dari permasalahan ini, kami merasa perlu untuk menciptakan solusi yang dapat membantu pengusaha membuat keputusan yang lebih bijak, terutama dalam memilih lokasi usaha yang tepat,” ujar Irfan sebagai Product Manager Lokavo, Selasa (1/10/2024).

Mahasiswa tersebut mengikuti salah satu program kampus merdeka yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di Bangkit Academy led GoogleGoTo, dan Traveloka 2024 batch 1 selama 5 bulan dari Februari 2024 hingga Juni 2024.

Program tersebut memiliki capstone project berupa pembuatan aplikasi dengan berbagai pilihan tema yang dapat diikuti oleh peserta. Tiga jalur capstone project yaitu Entrepreneur track, Product Track, dan Company track.

Tim Lokavo memilih jalur Entrepreneur track dikarenakan 5 tim terbaik yang mengikuti track ini akan mendapatkan pendanaan hingga 140 juta rupiah dari Google, GoTo, Traveloka, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Di akhir keberjalanan program, Lokavo keluar sebagai salah satu diantara 5 tim terbaik Capstone Project Entrepreneur Track Bangkit Academy 2024 batch 1 dan berhasil meraih pendanaan sebesar 140 juta untuk menjadi start-up di Indonesia. Untuk menjadi start-up, tim Lokavo turut mendapat pendampingan ahli mulai dari Agustus 2024 hingga Februari 2025 mendatang.

Sebelum dinyatakan sebagai 5 tim terbaik, Lokavo juga mendapatkan bimbingan dari Advisor yang profesional dan berpengalaman. Henrico Ferdian, seorang Backend Software Engineer di Traveloka yang ahli dalam pengembangan perangkat lunak, membantu tim dalam aspek teknis pengembangan aplikasi.

Puspacinantya, seorang Associate Product Manager di GoTo Group yang ahli dalam manajemen produk dan bisnis, juga berperan penting dalam memberikan wawasan mengenai pengelolaan produk yang efektif. Dengan kolaborasi ini, tim Lokavo semakin matang dalam mewujudkan aplikasi inovatif yang berfokus pada keberhasilan usaha F&B di Indonesia.

“Kami berharap setelah Lokavo resmi diluncurkan, para pengusaha di sektor F&B bisa merasakan manfaat dari aplikasi ini, sehingga usaha mereka dapat berkembang lebih besar,” tambah Irfan. (Humas-UMK)

 

 

Previous Next

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

UMK - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus (UMK) yang bertugas di Desa Tanggul kec. Mijen Kab.Demak, berhasil mengembangkan inovasi dalam mempromosikan eceng gondok melalui teknologi digital. Melalui pemanfaatan video dan fotografi, mahasiswa KKN membantu pengepul eceng gondok di desa tersebut untuk meningkatkan penjualan produk hasil kerajinan tangan yang selama ini kurang dikenal oleh pasar yang lebih luas.

Eceng gondok, tanaman yang sering kali dianggap sebagai gulma, ternyata memiliki potensi ekonomi yang besar jika diolah dengan tepat. Selama ini pengepul mimiliki keterbatasan dalam media promosi. Dengan hadirnya mahasiswa KKN UMK, harapan baru muncul bagi para pengepul untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Mahasiswa KKN UMK memulai kegiatan mereka dengan mendokumentasikan proses pengolahan eceng gondok dari memetik di sungai, pengeringan hingga tahap pengepangan oleh warga sekitar. Mereka kemudian menghasilkan konten video dan fotografi berkualitas tinggi yang menampilkan proses pembuatan dan hasil akhir dari produk-produk tersebut. Tidak hanya menampilkan keindahan produk, konten tersebut juga menceritakan kisah para pengrajin lokal, sehingga menambah nilai emosional bagi calon pembeli.

Konten digital yang dihasilkan kemudian dipublikasikan melalui berbagai platform media sosial, termasuk Instagram, Facebook, dan YouTube. Respon positif datang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga pengusaha yang tertarik untuk bermitra.

Salah satu mahasiswa KKN UMK, [Indah Kusuma Wardani], mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi digital ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat desa agar mampu bersaing di era digital. "Kami melihat potensi besar di eceng gondok yang selama ini belum tergarap dengan maksimal. Dengan bantuan teknologi, kami ingin membuka jalan bagi para pengrajin untuk meraih pasar yang lebih luas," ujarnya.

Tidak hanya berhenti di situ, mahasiswa KKN UMK juga memberikan pelatihan kepada para pengepul dan pengrajin di Desa Tanggul tentang cara mengelola akun media sosial dan membuat konten yang menarik. Harapannya, setelah program KKN berakhir, para pengepul dapat secara mandiri melanjutkan upaya pemasaran digital ini.

Bapak Siswanto selaku umkm, mengapresiasi upaya mahasiswa KKN UMK yang dinilai sangat membantu meningkatkan perekonomian desa. "Kami sangat berterima kasih atas dedikasi para mahasiswa yang telah membantu kami. Dengan adanya inovasi ini, kami optimis produk eceng gondok dari desa kami bisa dikenal lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat," ungkapnya.

Kegiatan KKN UMK di Desa Tanggul ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas digital dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan ekonomi di tingkat lokal. Melalui sinergi antara teknologi dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan Desa Tanggul dapat terus berkembang dan menjadi sentra industri kerajinan eceng gondok yang diperhitungkan.

Berikut link video pengembangan inovasi dalam mempromosikan eceng gondok melalui teknologi digital dengan pemanfaatan video dan fotografi oleh tim KKN UMK Desa Tanggul:

https://www.instagram.com/reel/C_dNE43SVFk/?igsh=MXBtaTY1YnBnd29seA==

Tim KKN 60 UMK yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari :

  1. 202111328 Fauzan Aron Pembudi (Program Studi Manajemen)
  2. 202131018 Renaldi Aditya Wijaya (Program Studi Bimbingan Konseling)
  3. 202151106 Renaldy Tirto Prabowo (Program Studi Teknilk Informatika)
  4. 202154054 Farros Chandra Nugroho (Program Studi Teknik Mesin)
  5. 2202111119 Haritsah Nur Sasmita (Program Studi Manajemen)
  6. 202111400 Divia Aulia Apriliani (Program Studi Manajemen)
  7. 202112068 Siti Alfiyatuz Zahroh (Program Studi Akuntansi)
  8. 202120081 Gheffira Audia Tsurayya (Program Studi Ilmu Hukum)
  9. 202133308 Dwi Aqiella Fadilla Hayya (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
  10. 202153087 Indah Kusuma Wardhani (Program Studi Sistem Informasi)
  11. 202160039 Annisa Nurusshofa (Program Studi Psikologi)

 

 

 

Previous Next

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

Tim KKN Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan sosialisasi media pemasaran berbasis sosial digital marketing untuk pelaku UMKM lokal di Desa Jatisono. Sosial digital marketing merupakan cara memasarkan produk dengan menggunakan media sosial.

Di era digital ini, social media marketing menjadi salah satu strategi pemasaran online yang bisa menguntungkan. Pasalnya, dibanding cara pemasaran konvensional, strategi ini dinilai efektif untuk meningkatkan penjualan produk. Kehadiran digital marketing bisa membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM. Dengan adanya internet, pelaku usaha tidak lagi dibatasi oleh wilayah geografis. Produk dari berbagai daerah dapat dijangkau oleh konsumen di seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri. Kegiatan tersebut diikuti oleh 14 pelaku UMKM di Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak pada 2 September 2024 di Aula Balai Desa Jatisono.

Materi yang disampaikan mencakup strategi pemasaran melalui media sosial, pembuatan konten kreatif dengan memberikan pemahaman lebih mendalam kepada pelaku UMKM tentang pentingnya digitalisasi dalam mendukung keberhasilan usaha yang dimana kegiatan ini dipimpin langsung oleh mahasiswa KKN UMK. Kegiatan tersebut juga mendapat sambutan baik dari para pelau UMKM serta para peserta yang hadir nampak antusias mengikuti sosialisasi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Salah satu peserta bernama Ibu Asih pemilik usaha bolu, kue, bronis dan kangen water mengaku senang, pasalnya dengan mengikuti sosialisasi tersebut beliau mendapatkan ilmu baru dan kagum dengan materi yang disampaikan oleh tim KKN UMK. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk memanfaatkan digital marketing sebagai salah satu upaya memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan. Tim KKN UMK juga memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal pengembangan digital agar lebih kompetitif di pasar yang semakin global. Dengan adanya sosialisasi seperti ini, diharapkan UMKM dapat bertahan di era digital dan berkembang lebih pesat.

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

Parijoto merupakan tanaman endemik yang tersebar di Pegunungan Muria, salah satunya di Desa Colo. Banyaknya pengolahan parijoto yang ada, PPK O Mapala berinisiatif memberikan inovasi baru dengan penambahan komposisi parijoto didalam wedang uwuh.

Wedang uwuh sendiri merupakan minuman tradisional yang mengandung antioksidan dan berkhasiat mengurangi kadar kolesterol, menyehatkan pencernaan, mengurangi kadar asam urat dan lainnya, sementara parijoto sendiri berkhasiat Menurunkan kadar trigliserida dalam darah, menjaga imunitas ibu hamil dan lain sebagainya.

Pelatihan pembuatan produk ini menggandeng warga desa colo, terutama warga sekitar lahan PPK O, ibu-ibu kelompok belajar, dan para petani yang ada di Desa Colo. Dengan adanya pelatihan ini warga dapat mengetahui khasiat rempah-rempah yang ada didalamnya.

Dalam pelatihan ini, para warga mendapatkan pendampingan, pengetahuan manfaat rempah-rempah, dan pembuatan wedang uwuh dengan kemasan terbaru yaitu wedang uwuh celup.

Penambahan komposisi parijoto ini bertujuan untuk menggabungkan khasiat minuman tradisional yang sudah ada dengan tanaman endemik yang banyak dilingkungan tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk minuman dengan khasiat yang melimpah.

Salah satu ibu-ibu pogja pelatihan menuturkan “ loh, ini bagus mas untuk penambahan parijoto didalamnya. Bakal menjadi perbedaan wedang uwuh diluar dengan miliki program kalian, tetap semangat”.

Page 1 of 538