UMK – Universitas Muria Kudus masuk lima besar perguruan tinggi swasta untuk pembiayaan pengabdian masyarakat. Ada sembilan proposal pengabdian masyarakat yang lolos dan didanai oleh Kemenerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristekbrin).
Dari sembilan proposal pengabdian masyarakat yang didanai tersebut, UMK mendapatkan anggaran untuk melaksanakan pengabdian amsyarakat mencapai Rp 821,4 juta. Angka tersebut menempatkan UMK sebagai peringkat lima perguruan tinggi swasta di Indonesia terkait program pengabdian masyarakat yang didanai oleh kementerian.
Keputusan tersebut berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Deputi Bidang Penguatan Riset danPengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 13/E1/KPT/2021 tanggal 2 Februari 2021 tentang Penetapan Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2021.
Sembilan proposal yang diajukan dosen UMK dan lolos pendanaan yakni diketuai oleh Arif Setiawan untuk program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD) dengan judul ‘Pemanfaatan limbah plastik untuk gagang pisau pada UMKM industri kreatif logam di Desa Hadipolo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kedua diketuai Budi Gunawan untuk PPPUD dengan judul ‘Peningkatan daya saing UKM industri kreatif sebgai salah satu produk unggulan daerah kabupaten pati dalam memasuki era MEA.
Ketiga diketuai Jayanti Putri Purwaningrum untuk PPPUD dnegan judul ‘Desa sentra mainan anak tradisional Remiten di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Jepara. Keempat diketuai Nuraeningsih untuk Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) dengan judul PPK di Universitas Muria Kudus.
Kelima diketuai Rochmad Winarso untuk program kemitraan masyarakat (PKM) dengan judul ‘Peningkatan daya saing UKM pengrajin pisau dapur Desa Bareng Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jateng.
Keenam diketuai Savitri Wanabuliandari untuk PKM dengan judul ‘PKM kelompok guru SD 4 Dersalam dalam upaya pengembangan ‘Apacintaku’ (aplikasi assessment cinta tanah air berbasis keunggulan lokal) sebagai sarana evaluasi karakter cinta tanah air’.
Ketujuh diketuai Siti Marfuah untuk PKM dengan judul ‘Learning studio berbasis literasi bagi guru SD 3 Wergu Wetan, Kudus. Kedelapan diketuai Sukirman untuk PPK dengan judul ‘Peningkatan pemberdayaan usaha kecil melalui pengembangan SDM dan pemanfaatan teknologi informasi menuju terwujudnya wirausaha mandiri di era global’.
Kesembilan diketuai Taufiq Hidayat untuk PKM dengan judul ‘PKM pada paguyuban pembudidaya lebah madu Desa Kandangmas, Kudus’. (humas)