UMK – Universitas Muria Kudus (UMK) mendapatkan penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Swasta Penerima Dana Hibah Pengabdian Masyarakat Terbesar Tahun 2021 di LLDIKTI Wilayah 6. Pemberian penghargaan diberikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D kepada Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si.
Rektor UMK Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si. mengatakan, adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut menunjukkan masih banyak yang bisa dikerjakan untuk mengembangkan banyak hal di masyarakat. ”Ini makin membukakan mata kita, banyak ‘garapan’ di masyarakat,” katanya kemarin.
Pengajuan proposal pengabdian masyarakat yang lolos Kemenristekbrin membuktikan banyak hal yang bisa dilakukan untuk masyarakat. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan dalam proposal pengabdian tersebut akan saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Perguruan tinggi bisa untuk pengembangan kompetensi tri dharma, dalam hal ini pengabdian masyarakat. Sementara untuk masyarakat bisa untuk membantu memecahkan suatu masalah yang dihadapi. ”Semoga ini bisa memotivasi dosen yang lain juga,” terangnya.
Kepala LLDIKTI 6 Prof. Muhammad Zaenuri, DEA mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan dalam kegiatan yang diselenggarakan, baik penerima dalam hal penelitian maupun pengabdian masyarakat. ”Selamat kepada perguruan tinggi yang menerima penghargaan,” terangnya.
Tentunya diharapkan dengan penghargaan ini bisa memotivasi perguruan tinggi lain untuk terus meningkatkan tridharma pendidikan. Sehingga perguruan tinggi bisa terus memacu diri, baik penelitian maupun pengabdian masyarakat.
Wagub Jateng H Taj Yasin mengakui peran perguruan tinggi snagat penting, karena perguruan tinggi tidak hanya mengajar atau mendidikan, melainkan juga penelitian dan pengabdian masyarakat. ”Perguruan tinggi memang tidak bisa melakukan eksekusi kebijakan untuk menyelesaikan masalah, namun perguruan tinggi mampu memebrikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Dia menambahkan, perguruan tinggi tidak bisa lepas dari masyarakat, maka perguruan tinggi wajib mengikuti dinamika persoalan di masyarakat yang terus berkembang. Sehingga akan muncul solusi-solusi persoalan yang dibutuhkan masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Dikti Kemendikbud Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D menambahkan, negara maju pasti memiliki banyak inovasi. Sementara inovasi munculnya dari perguruan tinggi. ”Sangat penting bagi kita, untuk mendorong perguruan tinggi agar terus berinovasi,” jelasnya.
Untuk bertahan dalam dinamika perubahan yang sangat cepat ini, bukan mereka yang kuat, besar, kecil, atau lincah yang menang. Melainkan mereka yang adaktif dalam menghadapi perubahan. ”Saat ini ada 4600 perguruan tinggi, ini kekuatan raksasa, namun jika tidak optimal, maka menajdi liabilitas bagi masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.(Linfokom-Humas)