Dari ‘’Njagong Bareng Padonan Khas Pati’’ (Bagian 3-Habis)
PATI – Beragam gagasan muncul dalam ‘’Njagong Bareng Padonan Khas Pati’’ kerja sama Universitas Muria Kudus (UMK), Pemerintah Kabupaten Pati, dan Suara Merdeka di Pendapa Kemiri, Rabu (10/6/2015) lalu.
Nafi’ul Haris, salah satu peserta mengatakan, ada beberapa hal yang bisa digarap serius secara bersama antara tiga institusi yang pemrakarsai kegiatan ‘’Njagong Bareng Padonan Khas Pati’’ ini.
‘’Bisa dengan membuat lomba menulis atau mendongeng berbahasa khas Pati, atau melakukan siaran radio dengan menggunakan bahasa tutur khas Pati,’’ ujar Haris yang aktif menulis artikel di berbagai media massa nasional.
Alumnus Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) ini menilai, siaran radio milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggunakan bahasa tutur khas daerah, adalah hal yang sangat realistis. ‘’Ini sangat realistis, apalagi di tengah gempuran bahasa urban melalui media sosial sebagaimana disebutkan sastrawan Puji Pistols,’’ paparnya.
Amir Machmur NS., Pemimpin Redaksi Suara Merdeka mengutarakan, media massa tempatnya bekerja, memberikan perhatian yang cukup besar bagi pelestarian bahasa lokal. ‘’Kami (Suara Merdeka-Red) memiliki rubrik ‘Kopi Muria’ yang menjadi ruang mengekspresikan dan melestarikan bahasa Pati,’’ katanya.