UMK – Senat Universitas Muria Kudus (UMK) melaksanakan pisah sambut ketua dan anggota ex-officio unsur rektorat setelah masa jabatannya habis . Beberapa laporan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain pembukaan program studi baru yang sudah dalam proses hingga pembuatan aturan-aturan.
Ketua Senat UMK Dr. Suparnyo, SH., MS mengatakan, rapat-rapat sudah dilakukan untuk memutuskan beberapa hal penting. Salah satunya ternkait pembentukan program studi baru, yakni tiga Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG). ”Kami sudah setujui dan sudah proses,” katanya Senin (22/3/2021).
Selain itu, juga mengajukan prodi strata dua untuk Pendidikan Bahasa Inggris. Tak hanya itu, sebenarnya ada usulan juga pembukaan prodi stara dua untuk Pendidikan Bahasa Indonesia, namun pihaknya belum menyetujui itu atau ditunda. Karena untuk Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia juga masih baru.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih dan memohon maaf kepada anggota senat lainnya, jika selama menjalankan tugas terdapat kesalahan.
Rektor UMK Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si mengatakan, kerjsama mutlak dilakukan untuk memajukan UMK. Karena harus ada yang memerankan dan ada juga yang harus menopang, semua memiliki tujuan sama, untuk memajukan UMK.
Pada hakikatnya, pejabat-pejabat dan lainnya yang ada di UMK adalah pengantar yang terbatas waktu, sementara UMK adalah institusi yang harus terus berkembang. ”Pengabdian kita inilah yang akan dikenang nanti,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk tataran jawa Tengah, UMK sudah sangat dikenal, sehingga menjadi salah satu perguruan tinggi yang diperhitungkan. Apalagi sudah meraih prestasi sebagai peringkat pertama perguruan tinggi (PT) swasta di LLDIKTI VI sebagai PT paling banyak menerima hibah pengabdian masyarakat.
”Semua ini hasil kerja keras semua pihak, terutama Pak Rektor senior kita, Dr. Suparnyo, kebetulan karena saya menggantikan Pak Suparnyo, secara adminsitratif, maka yang menerima pemberian penghargaan adalah saya,” jelasnya.
Untuk itu, mari Bersama merenung dan bergerak untuk memajukan UMK. ”Kita harus berpikir besar,” imbuhnya.(Linfokom-Humas)