Christian Adrianto Semangati Entrepreneur di UMK

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

UMK – Banyak orang tertarik untuk menjadi pengusaha sukses melalui kegiatan bisnis dan wirausahanya. Akan tetapi, mereka tidak siap menghadapi persaingan dan hambatan-hambatan lainnya, sehingga berakhir dengan putus semangat di tengah jalan. Bisnis dan usaha berakhir dengan kegagalan.

Dalam seminar bertajuk  “The Spirit to be Great Entrepeneur” di Univeritas Muria Kudus (UMK), Rabu (30/3) siang, trainer dan motivator terkenal dari Tum Desem Waringin, Christian Adrianto mengaku, dirinya sering menemukan orang yang takut berwirausaha karena merasa tidak berbakat.

“Langkah seperti itu salah.  Dunia wirausaha tidak mengenal menyerah dan bakat,” tegasnya kepada mahasiswa dan masyarakat di sekitar Kudus yang menjadi perserta. Dalam setiap masalah pasti ada peluang dan solusi. Oleh karena itu, menurutnya, menusia sukses akan disebut sukses apabila mereka dapat mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Hal itu juga berlaku dalam dunia wirausaha.

Christian mengatakan, kegagalan bagi wirausahawan adalah cara belajar mereka untuk meraih kesuksesan. Sementara bakat hanya menyumbang satu persen dari kesuksesan. “All skills is learnable. Semua skill dapat dipelajari,” katanya.

Selain itu, menurut Christian, penentu keberhasilan terbesar dalam meraih kesuksesan wirausaha adalah motivasi dan semangat. 80 persen penentu keberhasilan adalah motivasi dan semangat untuk tidak menyerah.

Christian juga membagikan kiat-kiat dan formula mengenai berbagai cara agar usaha bisnis yang dijalankan dapat mendatangkan kesuksesan. Menurutnya, kesuksesan dimulai dari membentuk keyakinan diri bahwa usaha yang akan dilakukan akan membuahkan kesuksesan.

“Keyakinan akan membentuk imajinasi kesuksesan, sehingga orang akan menjadi bersemangat dan mengambil tindakan untuk mewujudkannya,” katanya.
Selain itu, tambah Christian, ada lima prinsip dasar untuk membawa kesuksesan dalam berwirausaha. Kelima prinsip tersebut adalah nilai plus (tambah) produk, faktor kali, berani menjual, ciri khas, serta tim atau teman.

Peserta yang juga memiliki usaha di Dawe Kudus, Wahyudi mengaku termotivasi oleh materi dan cara Christian memaparkannya. “Motivasi positif saya tumbuh setelah mengikuti seminar ini,” katanya.

Peserta asal Desa Singocandi Kudus, Arifin mengaku wawasan bertambah. Materi yang diperoleh dari seminar ini juga akan diterapkan pada usaha dan organisasi yang dijalankannya. (Farih/Hoery-Portal)