UMK - Industri mabel di Jepara menghasilkan limbah berupa serbuk kayu. Limbah ini perlu penanganan agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Ada satu upaya menarik yang dilakukan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dalam perannya menangani limbah, yakni mengolahnya sebagai Tempat Tisu Bahan Serbuk Kayu Motif Tenun (Tas Satin).
Tas Satin sebagai salah satu upaya menangani masalah limbah di satu sisi dan sebagai upaya pelestarian kebudayaan Jepara di sisi yang lain, ini merupakan kreasi Fiiki Khoirul Ummah, Lailatul Mukharomah Permatasari dan Sri Noor Khasanah.
‘’Kreasi ini bertujuan memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai sebagai bahan utama pembuatan Tas Satin, bagaimana mengkreasikannya hingga Tas Satin bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi,’’ kata Fiiki Khoirul Ummah.
Fiiki Khoirul Ummah dan dua temannya menilai, kreasinya tersebut memiliki manfaat membuat lahan bisnis baru yang menguntungkan bagi mahasiswa, serta membantu mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa technopreneurship, sehingga siap memasuki persaingan dunia kerja.
‘’Kami berharap, Tas Satin ini ikut menyemarakkan lahirnya produk-produk baru yang ramah lingkungan dan dapat melestarikan kebudayaan daerah, khususnya di Kabupaten Jepara, dan bisa menjadi usaha rumahan yang prospektif,’’ ujar Fiiki Khoirul Ummah diamini Lailatul Mukharomah Permatasari dan Sri Noor Khasanah. (Eros)