UMK – Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (Faperta UMK), Drs. Hendy Hendro HS. M.Si., menjadi salah satu narasumber dalam Rapat dan Koordinasi (Rakor) penanganan Kawasan Muria yang diselenggarakan oleh Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (ISDA) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (13/3/2018).
Hendy, dalam Rakor yang digelar di Ruang Pertemuan Gedung Pascasarjana UMK tersebut, memaparkan materi tentang ''Tantangan dan Peluang dalam Desa Hayati serta Implementasi Konservasi di Kawasan Muria''.
Narasumber dari Divre Perum Perhutani Jawa Tengah yang mengulas ''Pengelolaan Hutan yang Bersinergi dan Mendukung Perwujudan Desa Konservasi'', sedang perwakilan dari Djarum Foundation mengetengahkan ''Peran Dunia Usaha dalam Mewujudkan dan Melakukan Konservasi di Kawasan Muria'' dalam paparannya.
Peserta Rakor antara lain dari Dinas Lingkungan Hidup Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam dan Penataan Ruang Jawa Tengah, Balai Pengelolaan Hutan Wilayah II Pati, dan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Pemali Jratun.
Hadir pula pada kesempatan itu kantor atau dinas terkait di Kudus, Jepara dan Pati, pihak industri seeprti PT. Djarum, PT. Nojorono, PT. Pura Barutama, PT. HIE (Polytron), PR. Sukun, PT. Kacang Dua Kelinci serta PT Garuda Food, lalu ada Camat dawe, Camat Gebog, Kepala Desa Ternadi (Dawe) dan Kepala Desa Menawan (Gebog).
Menurut Hendy, ada beberapa kesimpulan yang dihasilkan dalam Rakor tersebut. ‘’Mengatasi masalah Muria ini dibutuhkan kerja sama para pihak, dengan melakukan koordinasi, sinkronisasi dan terpadu, juga membutuhkan perencanaan bersama yang merupakan action plan dari kerja sama tersebut,’’ katanya.
Selanjutnya, tambahnya, menangani Kawasan Muria harus dilakukan secara komprehensif, tidak sekadar masalah sipil teknisnya, akan tetapi juga sosial, ekonomi dan budaya dengan mendasarkan pada kearifan lokal.
‘’Selain itu, perlu melakukan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan produktif berbasis sumber daya yang ada secara arif dan bijaksana, kemudian melakukan pendampingan masyarakat dalam membangkitkan ekonomi kreatif melalui UMKM, dan yang tak kalah penting adalah memperluas jejaring kemitraan dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat,’’ ujarnya. (Eros)