- Dari Penyelenggaraan Muria Cultural Program UMK (Bagian 2-Habis)
UMK –Muria Cultural Program(MCP) Universitas Muria Kudus (UMK), digelar 27-29 Oktober lalu, memang sudah berakhir. Namun ada yang menarik dari event internasional yang diikuti 61 peserta dari 14 negara itu.
Hal menarik itu nampak menjelang berakhirnya MCP pada Sabtu (29/10), yaitu dengan dilakukannya penandatangana tiga butir kesepakatan oleh perwakilan peserta dari masing-masing negara.
Tiga butir kesepakatan itu adalah; alumni MCP akan selalu membangun rasa persahabatan dan persaudaraan; alumni MCP akan berusaha mengeksplorasi potensi lokal di masing-masing negara yang kemudian akan memperkenalkannya di komunitas global; serta berkomitmen mengenalkan perkembangan pengetahuan dan teknolologi tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.
Tiga butir kesepakatan yang intinya menjadi landasan komitmen untuk selalu menjaga tali silaturahmi antarpeserta MCP, itu pun tidak sekadar ditandatangani. Melainkan kemudian dideklarasikan bersama di depan semua peserta dan tamu undangan yang hadir di acara penutupan MCP.
Selengkapnya: Ada Penandatanganan Tiga Kesepakatan Peserta MCP
- Dari Penyelenggaraan Muria Cultural Program UMK (Bagian 1)
UMK– Universitas Muria Kudus (UMK), sukses menggelar kegiatan Muria Cultural Program (MCP). Kegiatan itu dilaksanakan di Kampus UMK dan beberapa tempat di Kabupaten Kudus, 27-29 Oktober 2016.
Kegiatan bertaraf internasionak ini pun berjalan dengan sukses. Salah satu indikasinya, yakni tingginya antusiasme mahasiswa asing untuk ikut serta dalam event mahasiswa internasional yang baru pertama kali digelar di kampus ini. ‘’Pesertanya membeludak,’’ ujar Wakil Rektor IV, Drs. Muh Syafei M.Pd.
Rasa bangga akan kesuksesan menggelar MCP ini pun membuncah, apalagi peserta yang ikut dalam kegiatan ini ternyata lebih banyak mahasiswa asal luar negeri. ‘’Dari luar negeri, pesertanya sebanyak 44 mahasiswa, sedang dari Indonesia ada 17 mahasiswa,’’ terangnya.
Ke-44 mahasiswa asal luar negeri peserta MCP, ini pun berasal dari puluhan negara berbeda. Yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Rwanda, Afghanistan, Libya, Chile, Korea Selatan, Jordania, Finlandia, Tanzania, Sudan, dan Sierra Leon.
Sedang dari Indonesia, para mahasiswa berasal dari kampus Undip, UGM, Unair, Unwahas, UnisnuJepara, Stisip Amal Ilmiah Yapis Wamena Papua, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Darussalam Gontor, IKIP PGRI Pontianak, Universitas Tidar, Unissula, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Universitas Muhammadiyah Malang, dan UMK sendiri.
Selengkapnya: Tinggi, Antusiasme Mahasiswa Asing Ikuti MCP
UMK – Muria Cultural Program (MCP) yang akan diselenggarakan oleh Office of International Affairs (Kantor Urusan Internasional/ KUI) Universitas Muria Kudus (UMK), sudah di depan mata. Kegiatan ini akan dilangsungkan pada 27-29 Oktober mendatang.
Agar kegiatan berlangsung dengan sukses dan lancar, Jum’at (21/10) lalu, panitia MCP menggelar do’a bersama di ruang rapat Lantai II Gedung Rektorat yang dilanjutkan dengan rapat koordinasi untuk menyukseskan event internasional tersebut.
Puluhan mahasiswa dari berbagai negara, memastikan diri ikut ambil bagian dalam program ini. Mereka antara lain berasal dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Finlandia, Afghanistan, Tanzania, Sierra Leonean, Chili, Jordania, Sudan, Rwanda.
Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Drs. Muh Syafei M.Pd., mengatakan, MCP digelar atas dukungan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui dana hibah yang digelontorkan untuk penguatan Kantor Urusan Internasional (KUI).
‘’Selain dukungan dari Kemeristekdikti, sebagai mitra penyelenggaraan kegiatan ini adalah Yayasan Pembina (YP.) UMK, Passage to ASEAN (P2A) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang,’’ ujarnya.
Selengkapnya: MCP, Angkat Isu Lokal di Forum Internasional
UMK – Di antara ratusan lulusan Universitas Muria Kudus (UMK) yang mengikuti upacara wisuda ke-57 di Auditorium Kampus, belum lama ini, ada satu teladan yang cukup inspiratif dan bisa menjadi teladan bagi wisudawan maupun calon wisudawan di masa-masa selanjutnya.
Adalah Muhammad Hasan, lulusan dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi, yang berhasil menyelesaikan studi Sarjana (S1) di perguruan tinggi terbesar di Pantura Timur Jateng, dari hasil membuka usaha servis televisi.
Usaha servis televisi ini, baginya, menjadi ‘profesi’ yang kelak mengantarkan dirinya meraih cita-citanya untuk meraih gelar sarjana, di tengah keterbatas ekonomi orang tuanya. “Bapak saya cuma guru ngaji dan ibu pedagang sayur. Untuk kuliah, saya pun berusaha membiayai sendiri,’’ kisanya.
Menginjakkan kaki di bangku kuliah, Putra pasangan Ahmad Faqih dan Sri Setiyowati ini, mengaku cukup repot membagi waktu antara menggeluti usaha servis televisi dan kuliah. ‘’Usaha servis televisi ini menjadi gantungan saya, selain untuk membayar uang kuliah, juga sebisa mungkin untuk membantu kebutuhan keluarga,’’ papar pemuda asal Desa Cangkring, Kecamatann Karanganyar, Demak, ini.
Dan perjuangan keras agar bisa meraih gelar sarjana, itu pun berbuah manis, ketika pada Rabu (19/10/2016) lalu, dirinya berada di salah satu kursi di antara 950 wisudawan UMK. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa ikut wisuda. Hampir tidak percaya saya bisa meraih sarjana, apalagi dengan pujian (cum laude),” ungkapnya.
Selengkapnya: Hasan, Lulusan UMK yang Biayai Kuliah dari Hasil Servis Televisi
Pusat Studi Kawasan Muria
Pusat Studi Kretek Indonesia
Pusat Studi Wanita/Gender
Pusat Studi Lingkungan
Pusat Studi Pemerintah Daerah
Pusat Studi Saint,Teknologi dan HAKI
Gondangmanis PO.BOX 53
Bae 59324 Kudus
Jawa Tengah - Indonesia
Pengumuman
Achim
StudentAchim
StudentAchim
StudentAchim
StudentAchim
StudeAchim
StudentAchim
StudentBob Stevenson
StdenAchim
StudentAchim
Student